Opini

Budidaya Udang Kolam Diskotik

Wahyu Puji Astiyani

Agustus 15, 2020

Budidaya udang saat ini telah menjadi salah satu primadona bagi petambak udang di Indonesia. Udang yang sangat favorit atau digemari untuk di budidayakan di Indonesia yaitu udang putih (Litopenaeus vannamei), udang vanammei merupakan udang yang berasal dari Pasifik Barat Amerika Latin yang berhasil dibudidayakan di Indonesia.

Udang vanamei terkenal unggul karena lebih tahan terhadap penyakit, responsif terhadap pakan dan padat tebar yang sangat tinggi.  Budidaya udang vanamei menjadi salah satu usaha yang bisa dikatakan sangat menggiurkan, tidak hanya karena waktu yang singkat dalam budidayanya yaitu 3 bulan akan tetapi juga menghasilkan keuntungan yang besar.

Permintaan pasar udang vanamei sangat tinggi serta perputaran uang yang sangat cepat menjadikan bisnis udang vanamei semakin banyak di gemari. Udang vanamei merupakan jenis udang yang dibudidayakan di air payau dan pada umumnya memerlukan luasan lahan yang besar untuk melakukan budidaya. Kebanyakan petambak udang melakukan budidayanya dalam bentuk petakan tambak dengan skala yang besar di daerah yang dekat dengan laut.

Lahan yang luas dan skala yang luas untuk budidaya udang vanamei menjadi salah satu kendala bagi masyarakat yang ingin membudidayakan udang vanamei yang tidak mempunyai lahan yang sangat luas. Solusi paling  tepat untuk masyarakat yang ingin mencoba membudidayakan udang vanamei yaitu dengan  membuat skala rumah tangga yang bisa di pindah-pindah dan bisa di budidayakan di rumah.

Selain memerlukan biaya yang murah diibandingkan dengan budidaya udang skala besar yaitu dalam bentuk petakan, kolam skala rumah tangga ini juga ramah akan lingkungan. Desain kolam skala rumah tangga yang digunakan berbentuk bulat dengan diameter 1,5 m. Dengan demikian masyarakat yang ingin membudidayakan udang vanamei mempunyai kesempatan untuk membudidayakan udang dengan skala rumah tangga.

Saat ini teknologi budidaya udang skala rumah tangga merupakan modifikasi tambak dengan mengatur volume luas petakan tambak pada pembesaran udang yang tentunya menerapkan teknologi budidaya yang baik dan benar (CBIB). Lokasi kolam skala rumah tangga untuk budidaya udang vanamei ini dapat dilakukan di kawasan estuarin yang dimulai dari kawasan dekat garis pantai hingga menjorok ke daratan selama masih mendapatkan sumber air payau, dikarenakan sifat udang vanamei yaitu jenis udang yang hidup di air payau.

Politeknik Kelautan dan Perikanan Pangandaran berlokasi di Kota Pangandaran, Jawa Barat. Kampus  Politeknik Kelautan dan Perikanan Pangandaran memiliki lokasi yang tidak biasa, terletak di bibir pantai di Kawasan Bulaksetra, kecamatan Pangandaran. Kampus yang diperuntukkan kepada anak-anak nelayan dan juga masyarakat umum yang bisa sekolah dengan jenjang D3 ini mempunyai tiga program studi, salah satunya yaitu program studi Budidaya Ikan.

Program studi Budidaya Ikan yang mempelajari tentang bagaimana membudidayakan udang vanamei. Program studi Budidaya Ikan yang ada di Politeknik Kelautan dan Perikanan Pangandaran ini, membudiayakan udang vanamei dengan kolam skala rumah tangga. Selain membudidayakan udang skala rumah tangga, ada yang unik dalam menamakan kolam udang skala rumah tangga, yaitu “DISKOTIK”.

Diskotik kepanjangan dari “Diseminasi Kolam Plastik” merupakan inovasi terbaru untuk membudidayakan udang vanamei skala rumah tangga.  Nama “Diskotik” pertama kali di cetuskan oleh salah satu dosen di Politeknik KP Pangandaran yaitu Dinno Sudinno. Alasan di berikan nama yang unik tersebut yaitu agar lebih menarik dan mudah diingat. Saat ini Politeknik KP Pangandaran sedang mengembangkan kolam diskotik, selain tidak membutuhkan lahan yang luas, kolam diskotik yang menggunakan terpal tipe Orchid D3 memiliki daya tahan yang tinggi sehingga dapat digunakan hingga beberapa kali panen.

Kolam diskotik di Politeknik KP Pangandaran ini satu kolamnya hanya memerlukan biaya Rp 1.750.000,00 dengan rincian (D3 full set, kolam terpal Orchid , besi warmash 6mm, selang air, pipa waving 3 in, tali tambang, konci besi, karpet talang, drainase fulset, selang aerator dan batu aerasi). Bahan yang digunakan tersebut sudah dalam satu paket dengan nama “D3 full set” dan sudah banyak dijual secara online. Kelebihan menggunakan terpal pada kolam Diskotik ini yaitu mudah dalam pengelolaannya, kecil resiko terserang oleh penyakit, hemat air, efisien dalam penggunaan pakan, waktu pemeliharaan lebih singkat serta bisa digunakan dalam rentan waktu 5 tahun.

Kolam diskotik ini diperuntukkan kepada masyarakat yang ingin mencoba membudidayakan udang vanamei skala rumah tangga. Tidak perlu lahan yang luas dan biaya yang mahal untuk bisa membudidayakan udang vanamei,. Ukuran kolam diskotik yang ada di Politeknik KP Pangandaran berukurang tinggi kolam 1m dengan diameter kolam 1,5 m.

Budidaya pada kolam diskotik ini memerlukan waktu pemeliharaan selama 3 bulan, dimulai dari tebar benur hingga panen. Padat tebar yang tinggipun bisa di aplikasikan di kolam diskotik ini. Padat tebar udang vanamei yang di tebar di kolam diskotik Politeknik KP Pangandaran sebesar 1.500 udang vanamei per kolam.

Pemeliharaan udang vanamei di kolam diskotik KP Pangandaran di tambah dengan probiotik buatan dari dosen Politeknik KP Pangandaran. Penambahan probiotik ini sangat bermanfaat untuk pertumbuhan udang vanamei. Panen dilakukan setelah 3 bulan dengan ukuran panen size 80 ekoer per kg. Inovasi terbaru di bidang budidaya perikanan dengan adanya kolam diskotik ini diharapkan bisa membantu masyarakat yang ingin membudidayakan udang tanpa harus mempunyai lahan yang sangat luas dan biaya mahal.

*Dosen Program Studi Budidaya Ikan

Politeknik Kelautan dan Perikanan Pangandaran

Source : http://trobosaqua.com/detail-berita/2020/08/15/48/13354/wahyu-puji-astiyani-budidaya-udang-kolam-diskotik